Ganti oli
motor merupakan salah satu perawatan kendaraan
yang harus rutin dilakukan oleh setiap pengendara. Sebab, oli berfungsi untuk
menjaga siklus kerja mesin dan performa motor secara keseluruhan. Untuk itu,
memahami ciri-ciri oli sudah harus diganti maupun seluk-beluk tentang oli
sepenuhnya perlu Anda ketahui. Jangan sampai Anda mengalami kerugian karena
memercayai mitos-mitos berikut!
1. 1. Oli yang menghitam tandanya wajib diganti
Mitos pertama tentang oli berkaitan
dengan warna pelumas. Ya, banyak pihak yang mengatakan jika oli yang berwarna
hitam atau menggelap berarti pelumas motor Anda sudah kotor dan harus segera
diganti. Padahal, warna oli yang menghitam bukan tanda bahwa oli motor Anda
sudah kotor dan tidak dapat berfungsi dengan normal lagi. Pasalnya, ada beberapa jenis oli memang akan cepat berubah menjadi gelap
karena sifat aditif yang dimilikinya. Kandungan aditif pada oli sebetulnya
berguna untuk membersihkan mesin motor Anda ketika bekerja. Contoh pelumas yang
mempunyai sifat ini bisa Anda lihat dalam tautan berikut: https://ilti.idemitsu.com/cara-mudah-ganti-oli-motor-dan-mobil-yuk-coba-sendiri-di-rumah/.
2. 2. Ganti oli setiap sekian ribu kilometer
Jika Anda melakukan pencarian di
internet, banyak artikel yang membahas tentang waktu tepat untuk penggantian oli. Ada yang menyebut Anda wajib mengganti oli
motor Anda setiap 2.000 kilometer, namun ada pula yang mengatakan setiap 3.000
kilometer. Nah, inilah mitos kedua tentang oli motor yang perlu Anda ketahui. Angka tersebut tidak bisa dipatok pada semua motor yang ada di
jalanan. Hal ini dipengaruhi oleh jarak tempuh serta cara mengemudi setiap pemilik
motor. Beberapa jenis oli berkualitas bahkan bisa membuat motor seseorang
melaju dengan baik di jarak yang lebih panjang. Maka dari itu, cara terbaik
untuk mengetahui kapan Anda harus mengganti oli motor Anda ialah melihat buku
panduan kendaraan (cbac.com).
3. 3. Jika pernah menggunakan oli sintetis, tidak bisa gunakan oli
mineral
Berdasarkan bahan bakunya, oli motor
terbagi ke dalam 3 jenis: mineral, semisintetik, dan sintetik penuh. Oli
mineral terbuat dari dasar oli yang diolah dari minyak bumi, oli semisintetik
merupakan campuran antara oli mineral dan oli sintetik penuh, sedangkan oli
sintetik penuh menggunakan dasar oli yang sudah disuling beberapa kali. Nah,
mitos ketiga tentang oli berkaitan dengan hal ini.
Mengutip situs Christian Brothers
Automotive, mitos ini entah bermula dari mana. Namun tidak sedikit orang
berpendapat jika motor yang sudah pernah menggunakan oli sintetis tidak bisa
menggunakan oli mineral. Alasannya karena oli sintetis melewati proses produksi
yang lebih panjang dan tidak 100% alami. Padahal, oli sintetis penuh sekalipun
tetap manggunakan bahan dasar oli yang sama dengan oli mineral. Jadi,
menggunakan oli mineral setelah memakai oli sintetis itu tidak masalah.
Itu dia 3 mitos tentang oli yang cukup
sering beredar di masyarakat. Semoga informasi dalam artikel ini bisa membantu
Anda memahami oli dengan lebih baik, ya.